Sebelum ke inti, mau cuap-cuap dikit dulu, hehe :P. FYI, coretan-coretan di bulan ini kemungkinan besar adalah cerita masa lalu~ Soalnya cuma mau mindahin memo yg tersimpan rapi di hape aja, hohoho ^^
This is it!
My new year's vacation. Untuk pertama kalinya bisa menginjakkan kaki di tanah Sumatra, tepatnya Natar, Lampung Selatan. Untuk pertama kalinya naik kapal dan menyaksikan secara nyata birunya laut. Untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan kampung yg sarat nuansa keislamannya. Dan masih banyak lagi pertama kali pertama kali lainnya.
Tepat 1 Januari 2013.
Kami berlayar dari Banten menuju Lampung, mengapung di birunya laut yang cantik. Actually, ini bukan tujuan awal kami. Saat itu aku berlibur ke Lampung bersama 3 teman pria ku, Kiki sahabat baikku, Idris sahabatnya Kiki yg baru-baru ini aku kenal, dan Abdul teman sejurusan Kiki yg sama sekali blm aku kenal sebelumnya. Awalnya kami akan Kerja Praktek di Chandra Asri, tapi karna satu dan lain hal (yg kalo aku ceritain bakal panjang, jadi ga usah :P) akhirnya ga jadi. Ternyata Allah lebih mengijinkan kami untuk berlibur B)
Sesampainya di Natar, kami kemudian dijemput oleh keluarganya Idris, jadi gini~ Karna ga jadi KP kita berniat nyebrang aja ke Lampung, yg tidak lain tidak bukan adalah kampung halamannya Idris. Nah saat itu yg menjemput kami ada 3 motor, dan aku memilih dibonceng oleh ayahnya Idris.
Ayah Idris sangat supel, beliau banyak bertanya dan bercerita, perjalanan dari tempat kami di jemput menuju rumah Idris cukup jauh. Jadi cukup banyak cerita yg aku dapat dari Ayah Idris yg kemudian aku panggil Abah karna beliau memanggil dirinya begitu, setiap kali bercerita.
Lalu sesampainya di rumah, kami disambut bahagia oleh satu-satunya wanita di rumah Idris, Ibundanya. Yaah, beliau adalah satu-satunya orang tercantik di rumah. Idris adalah anak ke-3 dari 7 bersaudara, semuanya ikhwan. Kaka tertua Idris sudah menikah, jd tidak tinggal disini, Kaka keduanya adalah kakak seniorku di Teknik Material dan masih di Bandung bersama adik pertama Idris yg sama-sama berkuliah di ITB. Jadi yg tinggal bersama kedua orang tuanya disini hanya Eman (masih SMA) dan Fatah (masih SD), makanya beliau menjadi satu-satunya orang tercantik di rumah :D. Umi, itulah panggilanku padanya karna memang seperti itulah wanita shalehah ini biasa dipanggil. Bahagia! Hanya kata itu yg kurasa dapat mewakilkan perasaanku, karna telah diijinkan Allah untuk mengenal mereka semua.
2 Januari 2013
Aku mulai ditinggal sendirian di rumah. Mereka selalu pergi ke mesjid untuk sholat, yah namanya juga ikhwan. Beginilah kalau jadi satu-satunya akhwat yg lagi datang bulan, pasti ditinggal di rumah. Terlebih lagi, Umi dan Abah harus mengajar, jadi makin kesepianlah aku di rumah :/
Tapi terlepas dari semua kesepian itu, aku banyak sekali mendapatkan pengalaman berharga disini. Umi dan Abah senang berbagi cerita denganku. Bahkan suatu ketika saat ketiga teman ikhwanku itu entah sedang apa dan dimana, aku lupa :P. Umi dan Abah memberiku pesan, kata mereka, nanti kalo aku udah jadi seorang istri, jangan kerja yg berat-berat dan menyita waktu. Karna nanti kan jadi seorang ibu, harus punya waktu full untuk anak, jadi sekalipun ingin kerja, carilah pekerjaan yg tidak terlalu menyita banyak waktu, misalnya jadi dosen gitu. Dan aku hanya bisa tersenyum, mengangguk mengiyakan, ga nyangka bakal dinasehatin sejauh ini. Aah Umi Abaaah, aku jadi kangen :')
*to be continued
This is it!
My new year's vacation. Untuk pertama kalinya bisa menginjakkan kaki di tanah Sumatra, tepatnya Natar, Lampung Selatan. Untuk pertama kalinya naik kapal dan menyaksikan secara nyata birunya laut. Untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan kampung yg sarat nuansa keislamannya. Dan masih banyak lagi pertama kali pertama kali lainnya.
Tepat 1 Januari 2013.
Kami berlayar dari Banten menuju Lampung, mengapung di birunya laut yang cantik. Actually, ini bukan tujuan awal kami. Saat itu aku berlibur ke Lampung bersama 3 teman pria ku, Kiki sahabat baikku, Idris sahabatnya Kiki yg baru-baru ini aku kenal, dan Abdul teman sejurusan Kiki yg sama sekali blm aku kenal sebelumnya. Awalnya kami akan Kerja Praktek di Chandra Asri, tapi karna satu dan lain hal (yg kalo aku ceritain bakal panjang, jadi ga usah :P) akhirnya ga jadi. Ternyata Allah lebih mengijinkan kami untuk berlibur B)
Sesampainya di Natar, kami kemudian dijemput oleh keluarganya Idris, jadi gini~ Karna ga jadi KP kita berniat nyebrang aja ke Lampung, yg tidak lain tidak bukan adalah kampung halamannya Idris. Nah saat itu yg menjemput kami ada 3 motor, dan aku memilih dibonceng oleh ayahnya Idris.
Ayah Idris sangat supel, beliau banyak bertanya dan bercerita, perjalanan dari tempat kami di jemput menuju rumah Idris cukup jauh. Jadi cukup banyak cerita yg aku dapat dari Ayah Idris yg kemudian aku panggil Abah karna beliau memanggil dirinya begitu, setiap kali bercerita.
Lalu sesampainya di rumah, kami disambut bahagia oleh satu-satunya wanita di rumah Idris, Ibundanya. Yaah, beliau adalah satu-satunya orang tercantik di rumah. Idris adalah anak ke-3 dari 7 bersaudara, semuanya ikhwan. Kaka tertua Idris sudah menikah, jd tidak tinggal disini, Kaka keduanya adalah kakak seniorku di Teknik Material dan masih di Bandung bersama adik pertama Idris yg sama-sama berkuliah di ITB. Jadi yg tinggal bersama kedua orang tuanya disini hanya Eman (masih SMA) dan Fatah (masih SD), makanya beliau menjadi satu-satunya orang tercantik di rumah :D. Umi, itulah panggilanku padanya karna memang seperti itulah wanita shalehah ini biasa dipanggil. Bahagia! Hanya kata itu yg kurasa dapat mewakilkan perasaanku, karna telah diijinkan Allah untuk mengenal mereka semua.
2 Januari 2013
Aku mulai ditinggal sendirian di rumah. Mereka selalu pergi ke mesjid untuk sholat, yah namanya juga ikhwan. Beginilah kalau jadi satu-satunya akhwat yg lagi datang bulan, pasti ditinggal di rumah. Terlebih lagi, Umi dan Abah harus mengajar, jadi makin kesepianlah aku di rumah :/
Tapi terlepas dari semua kesepian itu, aku banyak sekali mendapatkan pengalaman berharga disini. Umi dan Abah senang berbagi cerita denganku. Bahkan suatu ketika saat ketiga teman ikhwanku itu entah sedang apa dan dimana, aku lupa :P. Umi dan Abah memberiku pesan, kata mereka, nanti kalo aku udah jadi seorang istri, jangan kerja yg berat-berat dan menyita waktu. Karna nanti kan jadi seorang ibu, harus punya waktu full untuk anak, jadi sekalipun ingin kerja, carilah pekerjaan yg tidak terlalu menyita banyak waktu, misalnya jadi dosen gitu. Dan aku hanya bisa tersenyum, mengangguk mengiyakan, ga nyangka bakal dinasehatin sejauh ini. Aah Umi Abaaah, aku jadi kangen :')
*to be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar